Tepat di kursi ini
dimana kamu berbaring di paha ku dan menunggu ku untuk segera menyelesaikan download'an ku yang entah itu keberapa.
kau masih selalu setia menunggu, dan tetap mengatakan "selesaikan ja dulu, hanyar kita bulik (selesaikan aja dulu, baru kita pulang)".
Entah aku berfikir seperti apa, hingga waktu itu aku membuatmu ingin tidak melakukan hal yang serupa, bahkan tidak ingin mengulangi semua kegiatan dengan bersama.
Aku tau, itu semua kesalahan terbesarku, sama sekali aku tidak memandang engkau ada, sama sekali aku tidak sadar bahwa kamu di belakangku menantiku, sama sekali aku tidak memperjuangkan kita, bahkan lebih sering aku yang mengeluarkan kalimat "kita selesai" walaupun tidak semata-mata aku mengatakan itu, dengan perkataanku, sikapku kepadamu, peduliku, aku sadar itu.
Maaf, aku minta maaf, entah bagaimana aku memintanya, entah bagaimana aku mengulanginya, entah bagaimana aku meng"ada"kan kita. Aku ingin kembali.
Aku membatu, aku kaku, membiru terbujur kaku dan entah aku harus bagaimana, parah. Ditambah lagi kau lebih memilih seseorang yang lain dari aku sewaktu itu.
Tapi lagi-lagi, Kamu yang selalu dan selalu menguatkan aku, kamu yang selalu mempertahankan kita, kamu yang selalu menunggu aku, kamu yang selalu sabar dengan berdiri dibelakang ku berkata "aku masih mengharapkan ikam (aku masih mengharapkanmu)".
Sungguh besar hatimu buatku, sungguh banyak rasa itu kepadaku, sungguh sungguh dan sungguh.
Sesaat setelah aku tau itu, entah mengapa rasa untuk kita kembali.
kamu yang selalu mendapatkan perlakuan "jahat" dariku senantiasa menerima ku kembali dengan menuntunku mengajaku kita.
Semua salahku semua karena aku, aku tau itu, aku tak akan mengulanginya lagi. Aku selalu untukmu.
aku hanya ingin mengatakan; maafkan aku sepenuhnya, ijinkan aku memperbaiki semua, akan aku persembahkan Nafas Terakhirku UntukMU.
Tak peduli engkau telah menceritakan SERIBU BURUK tentangku kepada mereka, tapi mulai hari ini akan aku buktikan aku punya SEJUTA BAIK untukmu.